Rabu, 30 April 2014

Perbedaan Adblock dengan Adblock plus

Chrome Ekstensi adalah program kecil yang memodifikasi dan meningkatkan fungsionalitas dari browser Chrome. Dua ekstensi yang paling populer tercantum dalam Webstore browser chrome adalah "AdBlock" dan "Adblock Plus" - tapi yang mana dari keduanya adalah yang lebih baik ? Postingan ini akan menjelakan perbedaan antara dua ekstensi pemblokiran iklan yaitu "AdBlock" dengan "Adblock Plus".

[Review ini ditulis oleh Tom dari chrome - plugins.org, proyek non -profit yang berisi ekstensi, aplikasi, dan tema untuk browser Google Chrome]

AdBlock diciptakan oleh pengembang independen untuk Chrome dan Safari ketika Adblock Plus masih hanya tersedia untuk Firefox. Dia mengaku telah terinspirasi oleh gerakan Adblock Plus tetapi tidak berkaitan dengan hal itu. Sebaliknya, ia bekerja pada AdBlock untuk keuntungan dari sumbangan serta dibayar klon pengguna dapat membeli secara sukarela untuk mendukung dia. Kedua ekstensi adblock memberikan fungsi persis yang anda harapkan dari mereka, semua iklan yang handal diblokir pada setiap website. Ekstensi sendiri tidak memblokir apa-apa - elemen yang tidak diinginkan seperti iklan ditentukan oleh daftar filter.

Adblock Plus untuk Chrome diciptakan oleh komunitas Adblock Plus, sebuah gerakan open-source yang didukung oleh banyak kontributor sukarela yang bertujuan untuk membuat internet menjadi lebih baik untuk semua orang dengan menghilangkan iklan yang buruk. Ini pada awalnya diciptakan untuk Firefox dan baru-baru ini diporting sebagai versi beta untuk Chrome. Dengan lebih dari 125 juta pengunduhan itu adalah addon browser yang paling populer di dunia.

Kedua AdBlock dan Adblock Plus untuk Chrome menggunakan daftar filter yang sama dengan Adblock Plus untuk Firefox. Sementara ini bekerja dengan baik pada spanduk dan lapisan iklan, memblokir iklan tertanam dalam video ini tidak mungkin karena keterbatasan dalam kemampuan pemblokiran browser Chrome. Adblock Plus telah menerapkan solusi dengan keterbatasan yang sayangnya hanya bekerja pada Youtube.com dan bukan pada situs video lain atau video tertanam.

Sementara kedua ekstensi bekerja hampir pada tingkat yang sama , analisis yang lebih rinci diperlukan dalam rangka untuk mengetahui mana salah satunya adalah AdBlocker yang lebih baik :




Adblock
Adblock Plus

Proses instalasi

8

10

Dalam proses instalasi, AdBlock memiliki poin yang kecil dibanding Adblock Plus karena fakta bahwa jendela dibuka mengganggu saat proses instalasi yang meminta sumbangan untuk pengembang.

Antarmuka pemakai

9

7

Untuk antarmuka pemakai, Adblock Plus masih dalam versi beta dan memiliki antarmuka yang agak minimalis. Sedangkan AdBlock sebaliknya.

Kecepatan

8

10

Dalam hal kecepatan, pada AdBlock memperlambat browser ketika banyak tab dibuka. Sedangkan pada AdBlock Plus sebaliknya.

Memblokir iklan spanduk

10

10

Keduanya menggunakan daftar filter yang sama dan hampir tidak melewatkan setiap iklan spanduk dan lapisan iklan.

Memblokir iklan video

4

7

Dalam hal memblokir iklan video,pada AdBlock iklan video sering tidak dapat diblokir karena keterbatasan dalam browser Chrome. Sedangkan pada Adblock Plus melakukan secara signifikan lebih baik pada youtube.com.

Membuat filter sendiri

9

7

Keduanya menyediakan fungsionalitas untuk dengan mudah membuat aturan pemblokiran sendiri. Pada AdBlock membuat sedikit lebih mudah untuk memilih unsur-unsur yang tidak diinginkan pada sebuah website. Sedangkan pada AdBlock Plus sebaliknya.

Total

48

51

Kesimpulan: Jadi berdasarkan analisis kedua ekstensi bekerja hampir pada tingkat yang sama dalam rangka untuk mengetahui mana salah satunya adalah AdBlocker yang lebih baik. Sebagai kesimpulannya adalah Adblock Plus karena itu sedikit lebih canggih sebab tidak berdampak negatif terhadap kinerja browser dan bekerja lebih andal di youtube.com. Itu merupakan penilaian dari kami. Mungkin berbeda dengan penilaian saudara. Jika belum memiliki ekstensi “Adblock” maupun ekstensi “Adblock Plus”. Silahkan pilih salah satu yang mungkin cocok untuk anda instal.

SUMBER : http://www.freewaregenius.com

Minggu, 13 April 2014

5 Kriteria penilaian peringkat bank terbaik di Indonesia menurut Biro Riset Infobank

Untuk menilai peringkat bank terbaik di Indonesia dibutuhkan lima kriteria sebagai berikut:

1.           Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalanperbankan dimana besarnya modal suatu bank berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. CAR juga salah satu cara pengawasan terhadap permodalan di dunia perbankan. Perhitungan Modal dan AktivaTertimbang Menurut Risiko dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang berlaku. Jadi, CAR atau Rasio Kecukupan Modal dihitung berdasarkan Modal Sendiri dibagi dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

2.                   Aktiva Produktif terdiri dari:
Non Performing Loan (NPL) adalah debitur atau kelompok debitur yang masuk dalam golongan 3,4,5 dari 5 golongan kredit yaitu debitur yang kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio  ini  menunjukkan bahwa  kemampuan  manjemen  bank  dalam  mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasioini maka akan semakin buruk kualitas kredit  bank  yang  menyebabkan  jumlah  kredit  bermasalah semakin  besar  maka  kemungkinan  suatu  bank  dalam kondisi  bermasalah  semakin  besar. Jadi, NPL dihitung berdasarkan Total Kredit Bermasalah dibagi dengan Total Outstanding Kredit.
Pemenuhan Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif (P PPAP) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menetukkan besarnya PPAP yang telah dibentuk terhadap PPAP yang wajib dibentuk. Semakin besar PPAP maka semakin buruk aktiva produktif bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Jadi, Pemenuhan PPAP dihitung bedasarkan PPAP yang dibentuk dibagi dengan PPAP yang wajib dibentuk.

3.                   Rentabilitas terdiri dari:
Return On Asset (ROA) adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin kecil ROA. Jadi, ROA dihitung berdasarkan Laba Sebelum Pajak dibagi dengan Rata-rata Total Aset.
Return On Equity (ROE) adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rata-rata ekuitas : rata-rata modal inti (tier 1). Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang berlaku.Jadi, ROE dihitung berdasarkan Laba Setelah Pajak dibagi dengan Rata-rata Ekuitas.

4.                   Likuiditas terdiri dari:
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call money yang harus dipenuhi pada saat adanya kewjiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Kredit yang dimaksud merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Sedangkan dabna pihak ketiga yang dimaksud antara lain giro, tabungan dan deposito(tidak termasuk giro dan dan deposito antar bank). Jadi, LDR dihitung berdasarkan Total Kredit dibagi dengan Total Dana Pihak Ketiga.

5.                  Efisiensi terdiri dari:
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang sering juga digunkan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan beban operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio berarti semakin efisien beban operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Jadi, BOPO dihitung berdasarkan Total Beban Operasional dibagi dengan Total Pendapatan Operasional.
Net Interest Margin (NIM) mencerminkan resiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). Jadi, NIM dihitung berdasarkan Pendapatan Bunga Bersih dibagi dengan Rata-rata Aktiva Produktif.

Referensi:

Sabtu, 12 April 2014

Tips menghindari sasaran dari penjahat cyber

Menurut  Manajer Komunikasi Kaspersky Asia Tenggara Jesmond Chang, para pengguna android disarankan untuk menghindari kejahatan cyber dari infeksi malware dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Jangan aktifkan “developer mode” pada perangkat android
  2. Jangan aktifkan opsi “install aplications from third-party sources” pada perangkat android
  3. Instal hanya aplikasi-aplikasi yang berasal dari sumber resmi
  4. Ketika menginstal aplikasi baru, lihat secara seksama hak dan kewajiban yang ditawarkan
  5. Gunakan software perlindungan untuk melindungi perangkat android pengguna
          Dengan mengikuti langkah-langkah diatas, dijamin perangkat android aman dari tindakan penyusupan yang dilakukan oleh penjahat cyber yang ingin mencuri data rahasia anda.

Refrensi:http://www.antaranews.com