Minggu, 13 April 2014

5 Kriteria penilaian peringkat bank terbaik di Indonesia menurut Biro Riset Infobank

Untuk menilai peringkat bank terbaik di Indonesia dibutuhkan lima kriteria sebagai berikut:

1.           Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalanperbankan dimana besarnya modal suatu bank berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. CAR juga salah satu cara pengawasan terhadap permodalan di dunia perbankan. Perhitungan Modal dan AktivaTertimbang Menurut Risiko dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang berlaku. Jadi, CAR atau Rasio Kecukupan Modal dihitung berdasarkan Modal Sendiri dibagi dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

2.                   Aktiva Produktif terdiri dari:
Non Performing Loan (NPL) adalah debitur atau kelompok debitur yang masuk dalam golongan 3,4,5 dari 5 golongan kredit yaitu debitur yang kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio  ini  menunjukkan bahwa  kemampuan  manjemen  bank  dalam  mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasioini maka akan semakin buruk kualitas kredit  bank  yang  menyebabkan  jumlah  kredit  bermasalah semakin  besar  maka  kemungkinan  suatu  bank  dalam kondisi  bermasalah  semakin  besar. Jadi, NPL dihitung berdasarkan Total Kredit Bermasalah dibagi dengan Total Outstanding Kredit.
Pemenuhan Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif (P PPAP) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menetukkan besarnya PPAP yang telah dibentuk terhadap PPAP yang wajib dibentuk. Semakin besar PPAP maka semakin buruk aktiva produktif bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Jadi, Pemenuhan PPAP dihitung bedasarkan PPAP yang dibentuk dibagi dengan PPAP yang wajib dibentuk.

3.                   Rentabilitas terdiri dari:
Return On Asset (ROA) adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin kecil ROA. Jadi, ROA dihitung berdasarkan Laba Sebelum Pajak dibagi dengan Rata-rata Total Aset.
Return On Equity (ROE) adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rata-rata ekuitas : rata-rata modal inti (tier 1). Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang berlaku.Jadi, ROE dihitung berdasarkan Laba Setelah Pajak dibagi dengan Rata-rata Ekuitas.

4.                   Likuiditas terdiri dari:
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call money yang harus dipenuhi pada saat adanya kewjiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Kredit yang dimaksud merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Sedangkan dabna pihak ketiga yang dimaksud antara lain giro, tabungan dan deposito(tidak termasuk giro dan dan deposito antar bank). Jadi, LDR dihitung berdasarkan Total Kredit dibagi dengan Total Dana Pihak Ketiga.

5.                  Efisiensi terdiri dari:
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang sering juga digunkan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan beban operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio berarti semakin efisien beban operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Jadi, BOPO dihitung berdasarkan Total Beban Operasional dibagi dengan Total Pendapatan Operasional.
Net Interest Margin (NIM) mencerminkan resiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). Jadi, NIM dihitung berdasarkan Pendapatan Bunga Bersih dibagi dengan Rata-rata Aktiva Produktif.

Referensi: