1. Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalanperbankan
dimana besarnya modal suatu bank berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu
bank secara efisien menjalankan kegiatannya. CAR juga salah satu cara pengawasan terhadap permodalan di
dunia perbankan. Perhitungan Modal dan
AktivaTertimbang Menurut Risiko dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum yang berlaku. Jadi, CAR atau Rasio Kecukupan Modal dihitung
berdasarkan Modal Sendiri dibagi
dengan Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
2.
Aktiva Produktif terdiri dari:
Non Performing Loan (NPL)
adalah debitur atau kelompok debitur yang masuk dalam golongan 3,4,5 dari 5
golongan kredit yaitu debitur yang kurang lancar, diragukan dan macet. Rasio ini
menunjukkan bahwa kemampuan manjemen bank
dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasioini maka akan semakin buruk kualitas kredit
bank yang menyebabkan jumlah kredit
bermasalah semakin besar maka kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin
besar. Jadi, NPL dihitung berdasarkan Total Kredit Bermasalah dibagi dengan
Total Outstanding Kredit.
Pemenuhan Penghapusan Penyisihan
Aktiva Produktif (P PPAP) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menetukkan
besarnya PPAP yang telah dibentuk terhadap PPAP yang wajib dibentuk. Semakin
besar PPAP maka semakin buruk aktiva produktif bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Jadi, Pemenuhan
PPAP dihitung bedasarkan PPAP yang dibentuk dibagi dengan PPAP yang wajib dibentuk.
3.
Rentabilitas terdiri dari:
Return On Asset (ROA) adalah
kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan
untuk menghasilkan laba. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk
menilai dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin kecil ROA. Jadi, ROA dihitung berdasarkan
Laba Sebelum Pajak dibagi dengan Rata-rata Total Aset.
Return On Equity (ROE)
adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang
tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rata-rata ekuitas : rata-rata modal inti
(tier 1). Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum yang berlaku.Jadi, ROE dihitung berdasarkan Laba Setelah Pajak dibagi
dengan Rata-rata Ekuitas.
4.
Likuiditas terdiri dari:
Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan
yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call money yang harus dipenuhi
pada saat adanya kewjiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan. Kredit yang dimaksud merupakan kredit yang
diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain).
Sedangkan dabna pihak ketiga yang dimaksud antara lain giro, tabungan dan
deposito(tidak termasuk giro dan dan deposito antar bank). Jadi, LDR dihitung
berdasarkan Total Kredit dibagi dengan Total Dana Pihak Ketiga.
5.
Efisiensi terdiri dari:
Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang sering juga
digunkan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan beban
operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio berarti
semakin efisien beban operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Jadi,
BOPO dihitung berdasarkan Total Beban Operasional dibagi dengan Total Pendapatan
Operasional.
Net Interest Margin (NIM)
mencerminkan resiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar,
dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Pendapatan bunga bersih diperoleh
dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang
diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest
bearing assets). Jadi, NIM dihitung berdasarkan Pendapatan Bunga Bersih dibagi
dengan Rata-rata Aktiva Produktif.
Referensi: